https://mand-ycmm.org/index.php/phasij/issue/feedPublic Health and Safety International Journal2024-12-14T04:01:42+00:00Open Journal Systems<p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Helvetica, sans-serif;">This journal publishes a wide range of article in this discipline covering all modern trends in clinical and experimental research associated with Public Health, Human Health Safety, Health Education, Health Care System, Health Professional, Health Equity, Health Effects, Health Hazard, Health Risk, Nutrition Policies, Food safety, Hygiene, Safety Programs, Risk Assessment, Chronic Disease, Statistical Significance, Processed Food, Quality of Life, Primary Care, Infectious Diseases, Globalization, Nutrition, Risk Management, Adverse Health Effects, Genetic Factors and creates a platform for the authors to contribute towards the journal. The scope of the journal is not limited to the listed research areas but covers a lot more areas globally. The editorial office promises to peer review the submitted manuscripts and ensures quality.</span></p> <p><strong><span style="font-family: helvetica; font-size: small;">E-ISSN : 2715-5854<br />Prefix DOI : 10.55642<br /></span><span style="font-family: helvetica; font-size: small;">Editor Jurnal Public Health and Safety International Journal (PHASIJ) :</span></strong><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><strong><br /></strong></span><strong><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><strong style="box-sizing: border-box; font-weight: bolder; color: rgba(0, 0, 0, 0.87); font-family: helvetica; font-size: small; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><span style="box-sizing: border-box; color: #5f6368; font-family: Roboto, RobotoDraft, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: center; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: nowrap; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; float: none; display: inline !important;"><strong style="box-sizing: border-box; font-weight: bolder; color: rgba(0, 0, 0, 0.87); font-family: helvetica; font-size: small; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;">Frequency 2 Issue in 1 Years</strong><br /><strong style="box-sizing: border-box; font-weight: bolder; color: rgba(0, 0, 0, 0.87); font-family: helvetica; font-size: small; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;">Published : Vol.1 ( April ) - Vol.2 ( Oktober )</strong></span></strong></span></strong></p>https://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/828Correlation of Competency, Remuneration, Country Location and the Interest of Indonesian Nurses to Work Abroad 2024-09-16T08:50:15+00:00Sukartanatans.rgfm19@gmail.comIndasahiin.dasyah@yahoo.com<p><em>The nursing professional employment crisis in developed countries impacts the increasing demand for nurses in the largest nurse-producing countries. This study explores whether there is a correlation between competency, remuneration, and location on nurses' interest in working abroad. This research used quantitative methods with a correlational design. The population is 132 nurses and nursing students. The instrument used was a questionnaire prepared with a Likert Scale. Cronbach alpha was used to measure its validity. The dependent variables in this research were competence, remuneration, and location, while the independent variables were nurses' interests. The data processing used SPSS version 25 and was analyzed using Pearson's Correlation. The study shows The correlation coefficient values are 0.799; 0.850; and 0.863, which means the correlation between nurses' competencies, remuneration, and country location with the nurses' interest in working abroad is in the "Strong" category. Multivariate analysis shows a value of Fh 3.606 > Fα 3.21. </em><em>T</em><em>his study recommends that competence, remuneration and country location are jointly related to nurses' interest in working abroad.</em></p>2024-10-26T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/847Pengaruh Pemberian Jus Bayam dan Jus Tomat Terhadap Kenaikan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Anemia Ringan di Desa Kubangkampil Pandeglang Tahun 20242024-10-08T08:04:52+00:00Erniyati900ernii@gmail.comUci Ciptiasrini900ernii@gmail.comMaryam Syarah900ernii@gmail.com<p><em>Anemia umunya terjadi karena kekurangan zat besi. Dampak anemia pada ibu hamil berbahaya pada janin, yang dapat mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga menganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus bayam dan jus tomat terhadap kenaikan kadar hemoglobin pada ibu hamil anemia ringan di Desa Kubangkampil Pandeglang tahun 2024. Metode Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian diperoleh setelah intervensi dengan tablet Fe dan bayam selama 7 hari, terjadi peningkatan kadar Hb sebesar 0,9 gr%. Diperoleh setelah intervensi dengan tablet Fe dan jus tomat selama 7 hari, terjadi peningkatan kadar Hb sebesar 1,2 gr%. Pemberian tablet Fe dan bayam dan pemberian tablet Fe dan jus tomat berpengaruh terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia. Pemberian tablet Fe dan jus tomat memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan dengan yang diberikan tablet Fe dengan jus bayam sehingga ada perbedaan terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia di Kubangkampil tahun 2024. Dapat menembah wawasan klien tentang cara meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil dengan anemia ringan dan dapat memberitahu ibu hamil lainya dengan anemia agar mengkonsumsi jus bayam dan jus tomat untuk meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.</em></p>2024-10-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/852Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Teknik Menyusui, Perilaku Perawatan Payudara Dan Stres Dengan Resiko Terjadinya Mastitis Pada Ibu Menyusui di Wilayah Puskesmas Munjul Tahun 20242024-10-09T08:31:24+00:00aminahamiekhoerunnisa73@gmail.comAgus Santi br Gintingamiekhoerunnisa73@gmail.comShinta Mona Liscaamiekhoerunnisa73@gmail.comMami Yusriahamiekhoerunnisa73@gmail.comMamay Firda Handayaniamiekhoerunnisa73@gmail.comDini Hera Andriyaniamiekhoerunnisa73@gmail.comVivi Vianitaamiekhoerunnisa73@gmail.com<p><em>Masalah menyusui seperti puting lecet, payudara bengkak, dan sumbatan saluran payudara dapat menjadi masalah lanjutan yaitu mastitis. Teknik menyusui yang tidak benar merupakan salah satu penyebab mastitis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Tekhnik menyusui, prilaku Perawatan Payudra dan Stres Dengan Resiko Terjadinya Mastitis Pada Ibu Menyusui Di Wilayah Puskesmas Munjul Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui di puskesmas munjul pada bulan Januari-Mei 2024 yaitu sebanyak 191 ibu. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 66 orang dengan teknik pengambilan Random sampling dan pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner.</em></p> <p>Kata kunci : <em>Teknik Menyusui, Prilaku Perawatan Payudara, Stress, Mastitis</em></p>2024-10-15T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/855Pengaruh Ekstrak Daun Kelor dan Buah Pepaya Terhadap Peningkatan Produksi ASI di Puskesmas Munjul Pandeglang Tahun 20242024-10-10T02:21:22+00:00Eva Faina Angraenieva15292@gmail.comMaryam Syarah Meva15292@gmail.comMagdalena Tri Putrieva15292@gmail.com<p><strong><em>Latar belakang </em></strong><em>Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan alami yang paling utama serta paling baik untuk bayi. Penyebab produksi ASI rendah karena dapat dari faktor nutrisi gizi seimbang yang kurang, adanya masalah pada kesehatan mental seperti stress atau depresi sehingga merasa cemas, trauma setelah memakai kontrasepsi hormonal serta perawatan payudara yang tidak dilakukan dengan benar. Produksi ASI rendah disebabkan juga oleh kurang stimulasi hormon oksitosin pada hari pertama setelah persalinan. Dampak dari produksi ASI rendah yakni ibu tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Penatalaksanaan produksi ASI rendah dapat dengan cara pemenuhan gizi yang cukup pada ibu masa menyusui. </em></p> <p><strong><em>Tujuan penelitian </em></strong><em>Jenis penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kelor dan buah pepaya terhadap peningkatan produksi ASI di Puskesmas Munjul tahun 2024. </em></p> <p><strong><em>Metode penelitian</em></strong><em> Kualitatif dengan pendekatan studi kasus. </em></p> <p><strong><em>Hasil penelitian</em></strong><em> Terdapat peningkatan produksi ASI pada ibu masa menyusui yang diberikan ekstrak daun kelor dan buah pepaya muda. Pemberian ekstrak daun kelor lebih banyak 10 ml dibandingkan yang diberikan buah pepaya muda. </em></p> <p><strong><em>Kesimpulan penelitian </em></strong><em>Ada pengaruh pemberian ekstrak daun kelor dan buah pepaya muda terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui di Puskesmas Munjul</em></p> <p><strong><em>Saran </em></strong><em>Diharapkan ibu menyusui dapat mengimplementasikan pemberian ekstrak daun kelor dan buah pepaya muda untuk meningkatkan produksi ASI.</em></p>2024-10-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/858Peran Keluarga Dalam Pola Penggunaan Herbal Kepada Balita Posyandu Puskesmas 16 Ulu2024-10-14T06:38:05+00:00Irfan Ahmad Humaidisitirohanipandiangan@gmail.comSiti Rohanisitirohanipandiangan@gmail.comLiza Chairanisitirohanipandiangan@gmail.com<p><em>Obat herbal atau obat tradisional adalah setiap bahan yang berupa tumbuhan, hewan, mineral, atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan secara turun-temurun. Keluarga berperan sebagai pengasuh utama balita dan bertanggung jawab atas kesehatan dan kesejahteraan anak-anak mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran keluarga dengan pola penggunaan herbal oleh orang tua kepada balita. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling. Hasil penelitian didapatkan dari 31 narasumber, dalam frekuensi pemberian herbal kepada balita persentase terbesar yakni 1x sebulan sebesar 58,1%. Memanfaatkan herbal untuk pemulihan penyakit ISPA sebesar 35,5%. Herbal yang banyak diberikan kepada balita yakni jahe sebesar 29%. Sebesar 67,7% narasumber memanfaatkan herbal dengan diminum. Sebesar 100% narasumber menilai keadaan balita membaik setelah diberi herbal dan tidak ada efek samping. Sebesar 64,5% narasumber sumber informasi penggunaan herbal dari keluarga. Peran keluarga dalam pola penggunaan herbal didapatkan hasil sebesar 64,5% keluarga berperan sebagai informasional. Sebesar 35,5% berperan secara instrumental dalam hal peracikan herbal. Sebesar 64,5% keluarga berperan secara emosional dengan memberikan nasihat dan peringatan efek samping herbal. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya menggunakan desain kuantitatif untuk menganalisis hubungan peran keluarga dengan pola penggunaan herbal kepada balita.</em></p>2024-10-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/860Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Pencegahan Penyakit Leptospirosis Pasca Bencana Banjir Pada Lansia Kampung Semanggi2024-10-23T05:53:51+00:00Cindy Anggrainicindyanggraini.students@aiska-university.ac.idSri Hartutik cindyanggraini.students@aiska-university.ac.id<p>Latar Belakang: Leptospirosis disebabkan oleh bakteri leptospira dan dapat menular dari hewan ke <br>manusia atau sebaliknya. Leptospirosis mengakibatkan kerusakan organ, kematian, wabah atau kejadian <br>luar biasa apabila tidak segera dilakukan pencegahan sejak dini. Penyebaran Leptospirosis sering terjadi <br>setelah hujan deras atau banjir. Indonesia menempati urutan ketiga negara dengan kasus kematian akibat <br>leptospirosis tertinggi di dunia. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan <br>antara tingkat pengetahuan dan perilaku pencegahan penyakit leptospirosis pasca bencana banjir pada <br>lansia Kampung Semanggi. Metode: Penelitian kuantitatif survai dengan metode cross sectional. Teknik <br>pengambilan sample menggunakan teknik purposiv sampling dengan 94 responden. Pengumpulan data <br>dilakukan dengan pengisian kuesioner tingkat pengetahuan dan perilaku pencegahan penyakit <br>leptospirosis. Hasil: Mayoritas responden berusia lansia muda, berjenis kelamin perempuan, pendidikan <br>terakhir SD, tidak bekerja atau ibu rumah tangga, pemukiman yang padat, tingkat pengetahuan kurang <br>baik, perilaku pencegahan kurang. Hasil uji spearman didapatkan nilai signifikasi p=0,00 (<0,05). <br>Kesimpulan: Terdapat Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan penyakit <br>leptospirosis pasca bencana banjir pada lansia Kampung Semanggi.</p>2024-10-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/863Pengaruh Pemberian Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 4-6 Bulan2024-10-31T01:31:32+00:00Renita Dwi Pratiwi202016035.students@aiska-university.ac.idRita Riyanti Kusumadewi202016035.students@aiska-university.ac.id<p>Latar Belakang: Masa keemasan bayi berlangsung singkat, tidak dapat terulang kembali sekaligus menjadi masa kritis dimana masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan dan membutuhkan asupan gizi serta stimulasi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangannya pada usia 0-12 bulan. Prevalensi bayi balita dengan indeks BB/U gizi buruk 3,5%, gizi kurang 11,3%, gizi baik 83,5% dan gizi lebih 1,6%. Salah satu penyebab permasalahan kenaikan berat badan adalah nafsu makan anak yang turun. Dengan demikian salah satu rangsangan dan stimulus yang dianjurkan adalah pijat bayi.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi usia 4-6 bulan. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah <em>Pre-Eksperimrntal</em> dengan rancangan <em>design One Grup Pre-Test Post-Test</em>. Menggunakan teknik sampling berupa <em>Consecutive sampling</em>, sampel 21 bayi usia 4-6 bulan. Analisa data yang digunakan yaitu uji <em>Wilcoxon sign rank test</em>. Hasil Penelitian: Rata- rata berat badan bayi sebelum dilakukan pijat bayi adalah 6948 gram sedangkan rata-rata berat badan bayi setelah dilakukan pijat bayi adalah 7486 gram. Hasil uji <em>Wilcoxon</em> menunjukkan nilai <em>Asymp.sig. (2-tailed)</em> sebesar 0.000 < 0.05 yang artinya ada pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi usia 4-6 bulan. Kesimpulan: Pijat Bayi berpengaruh untuk meningkatkan berat badan bayi.</p>2024-10-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/866Perbandingan Konsumsi Jahe Merah Dan Madu Dan Jahe Hangat Terhadap Frekuensi Emesis Gravidarum Di Wilayah Kerja Puskesmas Perdana Tahun 20242024-11-05T06:23:51+00:00Euis Masitoheuismasitoh04@gmail.comUci Ciptiasrinieuismasitoh04@gmail.comHedy Herdianaeuismasitoh04@gmail.com<p>Salah satu penyumbang angka mortalitas dan morbiditas pada ibu hamil dan bersalin adalah kekurangan energi kronis yang disebabkan oleh hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berat yang berlebihan pada wanita hamil sehingga menggangu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umunya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui perbandingan konsumsi jahe merah dan madu dan jahe hangat terhadap frekuensi emesis gravidarum di wilayah kerja Puskesmas Perdana tahun 2024. Metode : Peneliti pada Dalam penelitian ini menggunakan penelitian <em>Quasi eksperiment </em>dengan rancangan <em>control group pre-post test design</em>. <em> </em>dengan populasi 32 responden, Hasil : Rata-rata <em>(mean)</em> skala mual muntah yang diberikan jahe dan madu adalah 1,614 sedangkan jahe hangat jumlah rata-rata <em>(mean)</em> yaitu 1,341. Sehingga jumlah ibu hamil trisemester I yang mengalami skala mual muntah berubah dari skala mual muntah sedang sampai ringan menjadi normal/ tidak ada keluhan sebanyak 14 orang..Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang bermakna pemberian jahe dan madu dan jahe hangat yang lebih berpengaruh adalah pemberian jahe dan madu terhadap ibu hamil trisemester I yang mengalami mual muntah di wilayah kerja Puskesmas Perdana Kabupaten Pandeglang tahun 2024.saran : Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan menjadi referensi, sehingga dapat memberikan pengetahuan bagi mahasiswa khususnya pengetahuan mengenai manfaat jahe dan madu untuk mengurangi mual muntah pada ibu hamil trisemester I.</p>2024-10-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/884Risk Management in the Manufacturing Production Process: Integration of Automation Technology and Machine Safety2024-12-14T04:01:42+00:00Ade Suharaade.suhara@gmail.comRizki Aulia Nandarizki.auliananda@ubpkarawang.ac.idFathan Mubina Dewadifathan.mubinadewadi@mesin.pnj.ac.idKaryadikaryadi@ubpkarawang.ac.id<p>This study explores the integration of automation technology and machine safety in risk management within the manufacturing production process. By employing a combination of qualitative and quantitative methods, including literature reviews, surveys, and data analysis, the research identifies the critical role of automation technologies such as robotics, IoT, and predictive analytics in mitigating risks. These innovations improve operational efficiency, enhance worker safety, and ensure compliance with evolving regulatory standards. Key findings highlight the dual benefits of reducing downtime and preventing workplace accidents, while also emphasizing the necessity of adaptive risk management strategies. The study concludes that aligning advanced technologies with proactive safety protocols fosters a more resilient and productive manufacturing environment.</p>2024-12-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/848Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Kesiapsiagaan Lansia Dalam Penanggulangan Bencana Banjir Di Kelurahan Jebres2024-10-08T09:15:48+00:00Annisa Nurkhasanahkanisaanurkhasanah@gmail.comSri Hartutikkanisaanurkhasanah@gmail.com<p>Latar Belakang : Bencana adalah suatu peristiwa atau kejadian yang merupakan ancaman terhadap kesehatan, keamanan atau kesejahteraan masyarakat berupa fungsi ekonomi masyarakat maupun kesatuan organisasi pemerintah. Salah satu upaya penanggulangan dampak bencana yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kesiapsiagaan. Data BPBD Provinsi Jawa Tengah, Kota Surakarta menempati posisi tertinggi yang terdampak banjir di Solo Raya, sebanyak 21.846 orang yang terdampak banjir di 13 Kelurahan. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan kesiapsiagaan lansia dalam penanggulangan bencana banjir di Kelurahan Jebres. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan teknik <em>total sampling, </em>sebesar 124 responden lansia di Kelurahan Jebres. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan lansia dalam penanggulangan bencana banjir di Kelurahan Jebres, mayoritas dalam kategori cukup baik sebesar 88 (72 %), sedangkan kesiapsiagaan lansia mayoritas dalam kategori siap sebesar 62 (50%). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan lansia dalam penanggulangan bencana banjir di Kelurahan Jebres dalam kategori cukup baik dan kesiapsiagaan lansia dalam kategori siap.</p>2024-10-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/854Pengaruh Pemberian Minuman Jahe Dan Pisang Ambon (Musa Paradisiacal) Terhadap Penurunan Mual Dan Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I Dengan Emesis Gravidarum Di UPT Puskesmas Munjul Kabupaten Pandeglang Tahun 20242024-10-09T09:34:01+00:00Siti Julaehajulaeha0911@gmail.comMeinasari Kurnia Dewijulaeha0911@gmail.comMaryam Syarah Mjulaeha0911@gmail.com<p><em>Emesis gravidarum adalah mual muntah yang terjadi diawal kehamilan.</em><em> Dampak emesis gravidarum yang tidak ditangani dengan baik maka akan menimbulkan gejala mual muntah yang berat (intractable) dan mengakibatkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit atau gangguan nutrisi yang dikenal sebagai hiperemesis gravidarum. Salah satu cara alternatif untuk mengurangi mual muntah pada ibu hamil yaitu dengan pemberian mionuman jahe dan konsumsi pisang ambon. Jahe dan pisang ambon memiliki kandungan Vitamin B6 yang dapat mencegah terjadinya mual muntah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pisang ambon (musa paradisiacal) terhadap penurunan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Sasaran kegiatan yaitu 2 orang ibu hamil trimester I yang mengalami emesis gravidarum yang diberikan inervensi 1 pemberian minuman jahe, dan intervensi 2 diberikan pisang ambon selama 7 hari. Instrumen yang digunakan yaitu lembar skor PUQE-24 untuk mengukur mual muntah dan lembar observasi minum/tidak makan pisang ambon. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ibu hamil trimester I mengalami penurunan mual muntah dengan rata-rata frekuensi sebelum intervensi SKOR PUQE 10 dan sesudah intervensi SKOR PUQE 4. Ada pengaruh minuman jahe dan konsumsi pisang ambon (musa paradisiacal) terhadap penurunan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester 1. Untuk ibu hamil disarankan untuk minum minuman jahe dan mengkonsumsi pisang ambon secara teratur 3x sehari untuk meringankan emesis gravidarum.</em></p>2024-10-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/857Pengaruh Pemberian Jus Kacang Hijau Dan Jus Jambu Biji Merah Terhadap Anemia Pada Pranikah Di UPT Puskesmas Munjul Pandeglang Tahun 20242024-10-11T07:12:06+00:00Rina Anjanirinaanjani2021@gmail.comMilka Anggraenirinaanjani2021@gmail.comMadinah Munawarohrinaanjani2021@gmail.com<p><strong><em>Pendahuluan :</em></strong><em> Prevalensi anemia tahun 2021 pada wanita usia produktif dengan rentang usia 15-49 tahun menurut WHO secara global adalah sebesar 29.9%, sedangkan berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja berusia 15-24 tahun sebesar 32%, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. <strong>Tujuan:</strong> Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh pemberian jus kacang hijau dan jus jambu biji merah terhadap anemia pada pranikah. </em></p> <p><strong><em>Metode : </em></strong><em>Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan quasi experiment, yaitu yang dilakukan secara langsung pada 2 orang Wanita usia subur/pranikah. Hasil Penelitian ini didapatkan bahwa terdapat perbedaan antara ibu yang diberikan jus jambu biji merah dan jus kacang hijau. Setelah diberikan jus kacng hijau selama 21 hari dan dilakukan pemantauan sebanyak 4 kali kadar hemoglobin pada ibu mengalami kenaikan. Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada ibu kedua untuk diberikan jus jambu biji merah selama 21 hari setelah makan dan dilakukan pemantauan sebanyak 4 kali kadar hemoglobin pada ibu mengalami kenaikan yang lebih cepat dibandingkan dengan ibu yg pertama. Kenaikan kadar hemoglobin dan gejala yang di alami ibu lebih cepat berkurang dengan mengkonsumsi jus jambu biji merah secara rutin dibandingkan dengan mengkonsumsi jus kacang hijau.</em></p>2024-10-15T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/859Pengaruh Terapi Melukis terhadap Stres Belajar pada Mahasiswa yang Memiliki Masalah Akademis di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur2024-10-17T09:15:03+00:00Agung Prabowo Wisnubrotoagung.prabowo.wisnubroto@binabangsa.ac.idMuslimin Nulipatamn275@umkt.ac.idFransiska Anggrainifransiscaanggraini89@gmail.com<p>Masalah akademis dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis serta kinerja akademis mahasiswa seperti kesulitan belajar dan gangguan kesehatan mental. Mahasiswa rentan mengalami tekanan yang tinggi dalam menyelesaikan tugas-tugas akademis dan mencapai standar yang diharapkan. Terapi melukis telah menjadi fokus penelitian beberapa tahun terakhir dalam mengatasi masalah tersebut. Terapi melukis merupakan intervensi yang berpotensi membantu mahasiswa mengelola stres belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen one-group pretes-posstest. Subjek penelitian adalah 10 mahasiswa yang mengalami masalah akademis di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Utara yang ditentutan menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik skala. Penelitian ini menggunakan analisis uji beda berpasangan yaitu statistik non-parametrik wilcoxon signed rank test. Nilai signifikansi=0,008, hasil ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi melukis terhadap stres belajar. Rata-rata skor pretest yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata skor posstest menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat stres yang dialami subjek setelah mendapatkan terapi melukis. Hasil ini dapat menjadi acuan atau bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dalam mengembangkan terapi untuk menyelesaikan permasalahan psikologis lain seperti stres belajar.</p>2024-10-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/861Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kepatuhan Penggunaan Insulin pada pasien DM tipe 2 Rawat Jalan di RS X Kota Bekasi2024-10-28T06:26:27+00:00Neni Rahmaninenirahmaniapt@gmail.comRiana Eka Putrinenirahmaniapt@gmail.com<p>Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Terapi insulin merupakan salah satu bagian dari pengobatan diabetes melitus tipe 2. Kepatuhan dalam menjalani terapi insulin sangat penting untuk mencapai keberhasilan terapi. Meningkatkan kepatuhan dapat membantu pasien diabetes melitus tipe 2 menghindari komplikasi dan memaksimalkan hasil pengobatan.</p> <p>Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat kepatuhan penggunaan insulin pasien DM tipe 2 di rawat jalan Rumah Sakit X. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasioal dengan model pendekatan <em>cross sectional.</em> Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien DM tipe 2 yang menggunakan insulin pen di rawat jalan Rumah Sakit X. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>purposive sampling</em> pada 106 pasien. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner <em>Morisky Medication Adherence MMAS-8. </em></p> <p>Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan pasien dalam penggunaan terapi insulin sebagian besar masih dalam tingkat kepatuhan sedang dengan persentase sebesar 49,1%, sedangkan tingkat kepatuhan tinggi 31,1% dan kepatuhan rendah 19,8%. Terdapat korelsi positif yang lemah dan signifikan antara tingkat Pendidikan dengan keptuhan pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit X Kota Bekasi.</p>2024-10-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/864Pengaruh Breasfeeding Education Dengan Buku Saku Terhadap Pengetahuan Menyusui Ibu Primipara Di Puskesmas Perdana Tahun 20242024-11-02T05:47:19+00:00Teti Mulyanahtetimulyanah32@gmail.comUci Ciptiasrinitetimulyanah32@gmail.comHedy Herdianatetimulyanah32@gmail.com<p><em>Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan yang paling tepat untuk bayi. Prevalensi ASI tidak dapat ditandingi oleh apapun, baik suplemen yang dikandungnya maupun bagian dari menyusui atau menyusui itu sendiri . Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengetahuan Breasfeeding Education Dengan Buku Saku Terhadap Pengetahuan Menyusui Ibu Primipara Metode : Peneliti pada Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain Quasy Experiment dan rancangan penelitian Pre And Post Test dengan populasi 30 responden, cara pengambilan sampel total sampling intrumen penelitian yg digunakan kuesioner. Uji statistis bivariat mengunakan chi-square. Hasil : diketahui Rata-rata (mean) Nilai mean pengetahuan responden sebelum diberikan edukasi buku saku sebesar 75,15 dengan standar deviasi sebesar 9,579 dan mengalami peningkatan setelah diberikan edukasi buku saku teknik menyusui menjadi 88,85 dengan standar deviasi sebesar 6,983. Hasil uji statistik menggunakan uji statistik Paired T-test didapatkan nilai p value = 0,000 maka Ha diterima artinya ada Pengaruh Breasfeeding Education Dengan Buku Saku Terhadap Pengetahuan Menyusui Ibu Primipara Di Puskesmas Perdana Tahun 2024..Kesimpulan : berdasarkan hasil didapatkan Terdapat Pengaruh Bre asfeeding Education Dengan Buku Saku Terhadap Pengetahuan Menyusui Ibu Primipara Di Puskesmas Perdana Tahun 202. saran : kepada pasien/ responden untuk memahami informasi Hasil peneletian ini menunjukkan pengetahuan ibu primipara terhadap pengetahuan ibu menyusui sangatlah penting. </em></p>2024-10-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/873Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Mitigasi Bencana Tanah Longsor Pada Lansia Di Desa Jrakah Kecamatan Selo Boyolali2024-11-25T23:43:51+00:00Desi Natalia Syafitridesinataliasyafitrii25@gmail.comSri Hartutikdesinataliasyafitrii25@gmail.com<p>Latar Belakang :Tanah longsor adalah salah satu jenis gerakan masa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Wilayah Kabupaten Boyolali sangat rawan akan terjadi bencana tanah longsor Menurut data BPBD Boyolali pada tahun 2023 telah terjadi 228 kasus bencana tanah longsor yaitu 58 kasus dengan angka tertinggi di kecamatan Selo dengan 19 kejadian. Salah satu bentuk upaya pengurangan risiko bencana longsor dapat dilakukan melalui perencanaan mitigasi bencana untuk mengurangi korban jiwa maupun luka luka. Tujuan : untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang mitigasi bencana tanah longsor pada lansia di Desa Jrakah. Metode : penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan teknik <em>purposive sampling, </em>sempel sebesar 82 lansia di Desa Jrakah. Hasil : hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas responden usia 60-69 (85,4%), jenis kelamin perempuan 63(76,8%), pendidikan SD 35(42,7%),pengetahuan lansia di Desa Jrakah, mayoritas dalam katagori Cukup sebesar 59 (72,0%). Kesimpulan : tingkat pengetahuan lansia dalam penanggulangan bencana tanah longsor di Desa Jrakah dalam katagori Cukup.</p>2024-10-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/838Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Durasi Tidur Bayi Usia 3 – 6 Bulan Di Puskesmas Sibela Surakarta2024-10-03T10:23:43+00:00Daffa Sucika Wulan Prasetyadaffasucika.students@aiska-university.ac.idMaryatundaffasucika.students@aiska-university.ac.id<p>Latar Belakang: Tidur merupakan faktor penting dalam tumbuh kembang bayi. Gangguan tidur dialami oleh 33% bayi di dunia, 51,3% di Indonesia, dan 44% di Jawa Tengah. Durasi tidur bayi penting karena hormon pertumbuhan lebih banyak diproduksi saat tidur. Pijat bayi adalah stimulasi yang dapat meningkatkan durasi tidur dengan melancarkan peredaran darah, membuat bayi nyaman dan mengantuk. Tujuan: Mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap durasi tidur bayi usia 3–6 bulan di Puskesmas Sibela Surakarta. Metode: Penelitian kuantitatif dengan Quasi Experiment one group pre–test and post–test design. Teknik pengambilan sampel non probability sampling metode purposive sampling. Pijat bayi dilakukan 15 menit sesuai SOP, 2x seminggu selama 4 minggu di pagi atau sore hari. Hasil: Hasil pre–test menunjukkan 18 responden memiliki durasi tidur kurang, sedangkan post–test menunjukkan 3 responden durasi tidur kurang dan 15 responden baik. Uji Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh p value sebesar 0.000 dimana (p<0.05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh pijat bayi terhadap durasi tidur bayi usia 3–6 Bulan di Puskesmas Sibela Surakarta.</p>2024-10-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/839Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pernikahan Dini Di Desa Jrakah Dukuh Gesikan Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali2024-10-03T11:50:00+00:00Intan Anggrainiintan@aiska-university.ac.idAnjar Nurrohmahintan@aiska-university.ac.id<p>Latar Belakang: Pernikahan dini atau kawin muda bukanlah fenomena baru di Indonesia bahkan sudah lama ada, angka pernikahan dini di dunia sebanyak 14,2 juta. Indonesia menjadi salah satu negara pernikahan dini tertinggi keempat didunia pada tahun 2023. Desa Jrakah merupakan salah satu desa yang memiliki tingkat pernikahan dini yang tinggi, pada tahun 2023 sebanyak 166 kejadian. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang pernikahan dini di Desa Jrakah Dukuh Gesikan Kecamatan Selo Boyolali. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 30 dan jumlah responden 62, menggunakan teknik <em>total sampling</em>. Dengan kriteria inklusi dan ekslusi tertentu. Hasil: Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan usia, remaja berusia 15-17 tahun dengan jumlah 31 responden (60.8%). Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan pendidikan remaja yaitu SMA dengan jumlah 33 responden (53.2%). Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan sumber informasi remaja yaitu handphone dengan jumlah 33 responden (60.8%). Hasil penelitian tingkat pengetahuan responden menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri yaitu cukup sebanyak 38 responden (61.2%). Kesimpulan: Tingkat pengetahuan remaja putri tentang pernikahan dini dalam kategori cukup.</p>2024-10-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/840Pengaruh Pemberian Edukasi Media Video Animasi Terhadap Kesiapsiagaan Bencana Tanah Longsor Di Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar2024-10-04T12:55:18+00:00Annisa Nur Khasanahannisakhasanah64@gmail.comErika Dewi Noorratriannisakhasanah64@gmail.com<p>Latar Belakang : Bencana tanah longsor merupakan salah satu bencana alam geologi yang dapat menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang sangat besar. Kesiapsiagaan merupakan salah satu bagian dari proses manajemen bencana dan peningkatan kesiapsiagaan merupakan salah satu upaya penting dari kegiatan pengurangan resiko bencana. Salah satu intervensi yang dapat diberikan untuk meningkatkan kesiapsiagaan yaitu edukasi melalui media video animasi. Tujuan : Untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Edukasi Media Video Animasi Terhadap Kesiapsiagaan Bencana Tanah Longsor di Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar. Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian <em>Quasi Eksperimen Design</em> dengan rancangan <em>One Group Pre Test – Post Test Design</em>. Pengukuran kesiapsiagaan dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Analisa univariat menggunakan frekuensi dan presentase, sedangkan analisa bivariat mengunakan uji <em>Wilcoxon</em>. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan dari 30 responden, sebelum dilakukan intervensi didapatkan nilai rata-rata kesiapsiagaan responden sebesar (3,10) dan setelah dilakukan intervensi terjadi peningkatan menjadi (4,60). Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian edukasi media video animasi terhadap kesiapsiagaan bencana tanah longsor di Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar.</p>2024-10-04T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/841Hubungan Tingkat Spiritualitas Dengan Tingkat Resiliensi Pada Warga Penyintas Bencana Banjir Di Keluraharan Joyotakan Kota Surakarta2024-10-06T06:27:26+00:00Andri Magfiroh Rahmawatiandrimagfirohrahmawati.students@aiska-university.ac.idNorman Wijaya Gatiandrimagfirohrahmawati.students@aiska-university.ac.id<p>Latar Belakang: Bencana banjir di Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai bencana alam yang sering terjadi. Bencana banjir menimbulkan dampak psikologis pada masyarakat yaitu ansietas, stress, depresi, dan trauma. Awal tahun 2023 banjir di kota Surakarta terjadi di 15 kelurahan dan tertinggi di Joyotakan. Saat musim hujan, Kelurahan Joyotakan sering terendam banjir sehingga dibutuhkan upaya resiliensi. Resiliensi merupakan kemampuan individu dalam mengatasi kesulitan sehingga dapat bangkit dari situasi yang penuh tekanan. Salah satu hal yang membuat individu lebih resilien adalah spiritualitas. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat spiritualitas dengan tingkat resiliensi pada warga penyintas bencana banjir di Kelurahan Joyotakan Kota Surakarta. Metode: penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan jumlah sampel 90 responden dan menggunakan tehnik purposive sampling. Hasil: hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki tingkat spiritualitas tinggi (57,8%) dan mayoritas responden memiliki tingkat resiliensi baik (51,1%). Analisis statistik spearman rank didapatkan ɑ = 0.000 < 0.05 dan arah hubungan angka koefisien bernilai 0.753, sehingga hubungan kedua variabel searah. Hal ini menunjukkan bahwa meningkatkanya tingkat spiritualitas individu maka tingkat resiliensi semakin meningkat. Kesimpulan: Terdapat hubungan positif yang signifikan antara tingkat spiritualitas dengan tingkat resiliensi pada warga penyintas bencana banjir di Kelurahan Joyotakan Kota Surakarta.</p>2024-10-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journalhttps://mand-ycmm.org/index.php/phasij/article/view/842Hubungan Perilaku 3M Plus Terhadap Angka Bebas Jentik Nyamuk Di Wilayah Kerja Puskesmas Polokarto2024-10-07T03:49:18+00:00Lutfi’ah Anis Muslikhahlutfiahanis.students@aiska-university.ac.idFida’ Husainlutfiahanis.students@aiska-university.ac.id<p>Latar Belakang : Kabupaten Sukoharjo yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, menunjukkan tingkat kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) yang masih relatif tinggi. Pelonjakan kasus setiap tahun dipengaruhi oleh perilaku 3M masyarakat yang masih rendah. Salah satu kecamatan di Sukoharjo yang nilai DBD nya masih relative tinggi adalah Kecamatan Polokarto. DBD di wilayah kerja Puskesmas Polokarto selama tahun 2020-2023 kasus DBD mencapai 128 kasus. Wilayah Polokarto yang angka DBD masih tinggi di Kelurahan Kemasan dengan jumlah kasus DBD ada 20. Tujuan : mengetahui hubungan perilaku 3M plus terhadap angka bebas jentik nyamuk di Wilayah Kerja Puskesmas Polokarto. Metode: desain penelitian yang digunakan adalah distribusi korelasi<em>.</em> Populasi pada penelitian ini adalah Masyarakat Desa Kemasan dengan jumlah sampel 93 orang. Hasil : Sebagian besar Masyarakat masih memiliki perilaku 3M plus yang kurang baik 71 responden yang tindakan 3M Plus nya buruk, terdapat 55 kasus keberadaan jentik. Sedangkan 21 responden yang tindakan 3M plus nya baik, terdapat 6 kasus keberadaan jentik.,Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara perilaku 3M Plus dengan keberadaan jentik nyamuk diwilayah kerja UPTD Puskesmas Polokarto</p>2024-10-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Public Health and Safety International Journal