Pengaruh Motivasi Belajar, Akses Pendidikan dan Faktor Ekonomi terhadap Anak Putus Sekolah di Desa Dulamayo Utara KecamatanTelaga Biru Kabupaten Gorontalo

Authors

  • Susanti S. Bakari Universitas Bina Mandiri Gorontalo
  • Azis Rachman Universitas Bina Mandiri Gorontalo
  • Ikram Muhammad Universitas Bina Mandiri Gorontalo

DOI:

https://doi.org/10.556442/eabmij.v7i02.1056

Keywords:

Motivasi Belajar, Akses Pendidikan, Faktor Ekonomi, Anak Putus Sekolah, Gorontalo

Abstract

Tingginya angka putus sekolah masih menjadi persoalan mendesak, khususnya di wilayah pedesaan seperti Desa Dulamayo Utara, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi belajar, akses pendidikan, dan faktor ekonomi terhadap fenomena anak putus sekolah di wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional dengan teknik purposive sampling terhadap 50 responden yang terdiri dari anak usia sekolah, orang tua, dan tokoh masyarakat. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa motivasi belajar dan akses pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penurunan angka putus sekolah, sementara faktor ekonomi tidak berpengaruh secara signifikan. Temuan ini menegaskan pentingnya strategi intervensi yang integratif melalui penguatan motivasi belajar, pemerataan akses pendidikan, serta dukungan sosial ekonomi untuk mencegah anak putus sekolah di daerah terpencil.

References

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

BPS. (2024). Statistik Pendidikan Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Kemdikbudristek. (2023). Laporan Nasional Anak Putus Sekolah di Daerah 3T. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Pendidikan.

Mulyadi, S., Rahmat, M., & Hidayah, T. (2021). Peran Komunitas dalam Meningkatkan

Kualitas Pendidikan di Pedesaan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 5(2), 99–110. https://doi.org/10.1234/jpmi.v5i2.4567

Nasution, A. (2017). Kemiskinan dan pendidikan di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 22(3), 225–234. https://doi.org/10.24832/jpnk.v22i3.1234

Nurhuda, T., Lestari, F., & Baharuddin, A. (2022). Pemerataan Pendidikan di Wilayah Terpencil. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 11(2), 145–160. https://doi.org/10.21009/jish.v11i2.5678

Patandung, D., & Panggua, E. (2022). Ketimpangan Akses Pendidikan di Daerah Perdesaan. Jurnal Pendidikan Indonesia, 9(1), 37–48. https://doi.org/10.21009/jpi.v9i1.1122

Rakhmawati, Y., Sutrisno, A., & Yuliana, L. (2019). Strategi Multidimensi dalam Menekan Angka Putus Sekolah. Jurnal Pendidikan dan Pembangunan, 7(3), 211–223. https://doi.org/10.21009/jpp.v7i3.3456

Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2017). Self-determination theory: Basic psychological needs in motivation, development, and wellness. New York: Guilford Press.

Sana, A., Hidayat, R., & Limboto, M. (2024). Determinan Anak Putus Sekolah di Wilayah 3T. Jurnal Pendidikan dan Pembangunan Daerah, 5(1), 13–25. https://doi.org/10.21009/jppd.v5i1.6789

Siregar, R., & Harahap, D. (2020). Faktor Internal dan Eksternal Penyebab Anak Putus Sekolah di Pedesaan. Jurnal Pendidikan Nusantara, 12(1), 58–67. https://doi.org/10.21009/jpn.v12i1.3344

Syahputra, A., & Rini, D. (2021). Jarak dan Infrastruktur Pendidikan: Pengaruhnya terhadap Partisipasi Sekolah di Daerah Terpencil. Jurnal Kependidikan dan Kebudayaan, 15(2), 89–102. https://doi.org/10.21009/jkk.v15i2.4432

Ungar, M. (2018). Systemic resilience: Principles and processes for a science of change in contexts of adversity. Ecology and Society, 23(4), 34. https://doi.org/10.5751/ES-10385-230434

Widodo, A. (2020). Pendidikan Kontekstual Berbasis Budaya Lokal. Jurnal Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal, 4(2), 115–127. https://doi.org/10.21009/jpbl.v4i2.5566

Downloads

Published

2025-05-30