Peran Inovasi Pangan Pencegah Stunting dengan “Mie Bayam” di Desa Tanjungrejo, Kabupaten Jember

Authors

  • Richard Danuarta Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
  • Bonita Setyaningtias Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
  • Flaherti Maharani Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
  • Muhammad Rayhan Athallah Universitas Jember
  • Meidiana Rahmawati Universitas Jember
  • Samsul Arifin Efendi Universitas Islam Jember
  • Lailil Rahmawati Universitas Negeri Malang
  • Muhammad Roni Romdhoni Universitas Negeri Malang
  • Moh Roni Yulia Andani Universitas PGRI Argopuro
  • Nur Faizin Mustofa Universitas PGRI Argopuro
  • Ananda Diva Nurhaibah Universitas Al Falah As-Sunniyah
  • Siti Nur Miftahul Zanah Universitas Al Falah As-Sunniyah
  • Muhammad Saifur Rohman Institut Agama Islam Al-Qodiri Jember
  • Nur Ifadah Imamah Institut Agama Islam Al-Qodiri Jember
  • Nur Indah Nisdawati Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
  • Linda Wahyu Ningsih Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
  • Wardatut Toyyibah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
  • Nur Ittihadatul Ummah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

DOI:

https://doi.org/10.556442/jpmm.v2i02.819

Keywords:

Stunting, Inovasi Pangan, Mie Bayam

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, terutama di daerah pedesaan seperti Desa Tanjung Rejo, Jember. Faktor utama yang menyebabkan stunting adalah kurangnya asupan gizi selama 1.000 hari pertama kehidupan anak, terutama terkait nutrisi seperti protein, zat besi, dan vitamin. Sebagai solusi, inovasi pangan seperti "Mie Bayam" diusulkan untuk mengatasi masalah stunting di Desa Tanjung Rejo. Bayam dipilih karena kandungan gizinya yang kaya, termasuk zat besi, kalsium, dan berbagai vitamin yang esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Diversifikasi pangan melalui produk seperti "Mie Bayam" diharapkan dapat meningkatkan asupan gizi harian masyarakat, terutama bagi anak-anak yang berisiko stunting. Program kerja mahasiswa KKN Kolaboratif #3 berperan penting dalam implementasi inovasi ini melalui sosialisasi dan pelatihan pembuatan "Mie Bayam". Sasaran program kerja ini melibatkan ibu hamil, balita, dan kader Posyandu, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dalam pencegahan stunting. Selain itu, "Mie Bayam" juga mendukung ekonomi lokal melalui produksi pangan berbasis sumber daya desa. Program ini menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Tanjung Rejo, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi. Melalui pendekatan yang partisipatif dan berbasis komunitas, "Mie Bayam" dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi masalah stunting, sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal.  

Downloads

Published

2024-09-05