Pelatihan Pembuatan Kerajinan Ecoprint kepada Siswa SDN Mojowangi 1 sebagai Upaya Pengolahan Sampah Daun serta sebagai Media Pengembangan Kreativitas Siswa
DOI:
https://doi.org/10.556442/jpmm.v2i02.824Keywords:
Sampah daun, Kreativitas anak, Kerajinan ecoprintAbstract
Salah satu sampah organik yang sering dijumpai di kehidupan sehari-hari adalah sampah daun. Pengolahan sampah daun dengan cara pembakaran dan pembuangan langsung ke sungai dapat menyebabkan polusi bagi lingkungan. Diperlukan pengolahan sampah daun yang tepat agar dapat mengurangi polusi lingkungan. Sampah daun yang masih basah diketahui dapat dimanfaatkan dalam pembuatan kerajinan ecoprint. Ecoprint adalah kegiatan menghias kain menggunakan teknik transfer warna yang memanfaatkan bahan alami. Ecoprint dapat digunakan sebagai salah satu media untuk meningkatkan kreativitas seseorang. Meningkatkan kreativitas seseorang dapat dilakukan sejak dini, seperti contoh yakni pada lingkungan sekolah dasar. Pendidikan sekolah dasar diharapkan mampu memberikan fasilitas dan kesempatan kepada siswa untuk belajar serta mengembangkan kreativitasnya masing-masing agar para siswa dapat menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif. Berdasarkan hal-hal tersebut, mahasiswa KKNT Bela Negara UPN Veteran Jawa Timur Kelompok 2 Gelombang 2 Desa Mojowangi melakukan kegiatan pelatihan pembuatan kerajinan ecoprint yang dilaksanakan di SDN Mojowangi 1. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini yakni metode partisipatif, adapun tahapannya terdiri atas tahap persiapan, sosialisasi dan pelatihan. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelatihan ini yakni mengenalkan kerajinan ecoprint kepada siswa sekolah dasar, memanfaatkan sampah daun untuk dijadikan karya yang memiliki nilai ekonomi serta membantu tenaga pendidik di sekolah tersebut untuk meningkatkan kreativitas siswa SDN Mojowangi 1. Hasil dari kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi siswa sekolah dasar yakni dapat mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomi serta mampu meningkatkan kreativitasnya masing-masing.