Perbedaan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation dan Stad

Authors

  • Andi Saputa Mandopa Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

DOI:

https://doi.org/10.556442/taveij.v3i1.258

Keywords:

Model Matematika, Kooperatif, Group Investigation, Stad

Abstract

Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa, sangat erat hubungannya dengan pendidikan. Pendidikan bukan hanya sekedar media untuk mewariskan kebudayaan kepada generasi selanjutnya, tetapi dengan pendidikan diharapkan mampu merubah dan mengembangkan pola kehidupan bangsa ke arah yang lebih baik. “Kehidupan pendidikan merupakan pengalamanproses belajar yang dihayati sepanjang hidupnya, baik di dalam jalur pendidikan sekolah maupun diluar sekolah. Kegiatan belajar yang bersipat menerima terjadi karena guru menggunakan pendekatan mengajar yang bersifat ekspositori. Baik pada tahap perencanaan maupun pada pelaksanaan mengajar, dalam pendekatan ini guru berperan lebih aktif, lebih banyak melakukan aktivitas dibandingkan dengan siswa-siswanya. Guru telah mengelola dan mempersiapakan bahan ajar secara tuntas, lalu menyampaikan kepada siswa. Sebaliknya, para siswa berperan lebih pasif, tanpa banyak melakukan kegiatan pengelolaan bahan, karena menerima bahan ajar yang disamapaikanoleh guru. Matematika adalah bahasa simbol di mana setiap orang yang belajar matematika dituntut untuk mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa simbol tersebut. Kemampuan komunikasi matematis akan membuat seseorang bisa memanfaatkan matematika untuk kepentingan diri sendiri maupun orang lain, sehingga akan meningkatkan sikap positif terhadap matematika baik dari dalam diri sendiri maupun orang lain.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-02-09