Evaluasi SIMPUS Menggunakan Metode (HOT-Fit Model) Di Puskesmas Wilayah Kecamatan Cibiru
DOI:
https://doi.org/10.55642/phasij.v5i02.1172Kata Kunci:
Simpus, Human, Organisasi, Teknologi, Net BenefitAbstrak
Teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang dengan pesat mendorong pemerintah di daerah melakukan pengelolaan dan pengembangan sistem informasi kesehatan sesuai yang dibutuhkan. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan menajemen puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya. SIMPUS mempunyai fungsi mengelola data pasien mulai dari pendaftaran, registrasi, pemeriksaan, serta pemberian obat pasien. Data yang diinput ditampung dalam sebuah database pasien yang nantinya akan dikelompokkan sesuai dengan parameter untuk kebutuhan pelaporan sehingga dibutuhkannya pengelolaan manajemen SIMPUS yang baik. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu rancangan penelitian yang menganalisis hubungan antara faktor-faktor sebab dan akibat dengan berbagai pendekatan. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 52 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik Non Probability Sampling. Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai signifikansi untuk pengaruh variabel Human, Organization, dan Technology secara simultan terhadap variabel Net Benefit adalah sebesar 0,018 < 0,05 dan nilai f hitung sebesar 3,697 > f tabel 2,794, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh variabel Human, Organization, dan Technology secara simultan terhadap variabel Net Benefit.
Referensi
Fitriani, (2010). Jurnal Hubungan Pendidikan Ilmiah Volume Ii1 No. 2 . Jakarta.
Dewa Gede Eka Krisna Prandana, A.A. Istri Ita Paramitha, I. G. J. E. P. (2019). Evaluasi Tata Kelola Dan Audit Sistem Informasi Rumah Sakit Ganesha Menggunakan Kerangka Kerja Cobit 5. Journal of Applied Management and Accounting Science (JAMAS), 01(1), 56–64.
Kemenkes RI, (2019), Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018.
A Adindu, S Babatunde (2006) Health managers' perception of the primary health care management information system: a case of Bama Local Government.J Med 15: 3. 266-270 Jul/Sep
Notoatmodjo, S. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alphabet.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.
Kementerian Kesehatan RI. (2023). Profil Kesehatan Indonesia 2022. Jakarta: Kemenkes RI.
World Health Organization (WHO). (2022). Global strategic directions for nursing and midwifery 2021–2025. Geneva: WHO.
Kementerian Kesehatan RI. (2023). Profil Kesehatan Indonesia 2022. Jakarta: Kemenkes RI.
Rahmawati, D., & Prasetyo, A. (2022). Hubungan masa kerja dengan kinerja tenaga kesehatan di pelayanan primer. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 17(2), 120–128.
DeLone, W. H., & McLean, E. R. (2016). Information Systems Success Measurement. Foundations and Trends® in Information Systems, 2(1), 1–116.
Petter, S., DeLone, W., & McLean, E. (2013). Information systems success: The quest for the independent variables. Journal of Management Information Systems, 29(4), 7–62.
Livari, J. (2015). An empirical test of the DeLone–McLean model of information system success. ACM SIGMIS Database, 36(2), 8–27.
Seddon, P. (2016). A respecification and extension of the DeLone and McLean model of IS success. Information Systems Research, 8(3), 240–253.
Ozkan, S., & Kanat, I. E. (2011). e-Government adoption model based on theory of planned behavior: Empirical validation. Government Information Quarterly, 28(4), 503–513.
Yusof, M. M., Kuljis, J., Papazafeiropoulou, A., & Stergioulas, L. K. (2008). An evaluation framework for Health Information Systems: Human, Organization and Technology-fit factors (HOT-fit). International Journal of Medical Informatics, 77(6), 386–398.













