Pemeriksaan Kuat Tarik Belah Beton Dengan Persentase Substitusi Fly Ash Yang Berbeda
DOI:
https://doi.org/10.55642/eatij.v6i03.895Keywords:
Variasi Fly Ash, Curing, Kuat Tarik BelahAbstract
Kuat tarik belah beton merupakan salah satu parameter penting dalam melihat kekuatan beton. Nilai kuat tarik belah beton diperoleh dengan melakukan pengujian tekan dengan cara membebani benda uji secara lateral sampai benda uji mengalami retak sehingga didapat kekuatan tarik belah beton maksimum. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kuat tarik belah beton setelah melalui proses curing dimana persentase penggunaan fly ash dalam campuran beton divariasikan dengan 0%, 40% dan 80%. Pengujian dilakukan di laboratorium dengan menggunakan mesin uji compressor, timbangan analitis dengan benda uji berbentuk silinder ukuran tinggi 30 cm dan diameter 15 cm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin besar persentase substitusi campuran flyash, semakin kecil nilai kuat tarik belah beton yang dihasilkan.
Downloads
References
Istimawan Dipohusodo. (1994). “Struktur Beton Bertulang, Gramedia”, Jakarta.
Tri Mulyono, 2004, “Teknologi Beton”, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Murdock, L. J., Brook, K. M., 1986. Bahan dan Praktek Beton, Terjemahan Ir. Stephanus Hindarko, Erlangga,Jakarta.
ACI (Committee 211.1-91. (2002). “Standard Practice for selecting Proportions For Normal, Heavyweight, and Mass Concrete”, Detroit Michigan.
Departemen Pekerjaan Umum, (2002). “Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, SNI 03-2834-1993”, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Badan Penelitian dan Pengembangan, Jakarta.
ASTM Committee C09, (2010). Concrete and Aggregate dalam Annual Book of ASTM Standards(Vol. 04.02). West Conshohocken, PA, USA, ASTM International.
ACI. (1993). “Manual of Concrete Practice, Part 1 226.3 R-3”.
Panitia Teknis Standarisasi Bidang Struktur dan Konstruksi Bangunan (2001). “Metode Pengujian Kuat Tarik Belah Beton. SNI.03- 2491-2002”,Bandung.
